top of page

Antara Kepanitiaan vs Organisasi Kampus

  • Writer: Senarai
    Senarai
  • Oct 2, 2020
  • 4 min read

Hi Pai! Welcome back!

Masih belum terlambat kan kalo mau membicarakan tentang Euphoria mahasiswa baru? Semoga aja belum ya Pai.


Meski tahun ini kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, namun antusiasme mahasiswa justru menjadi semakin terlihat karena ramainya postingan penugasan Maba yang memenuhi timeline di hampir setiap sosial media. Ketika buka Instagram, feed kita penuh twibbon maba lengap dengan senyum terbaiknya. Pindah ke Tik Tok, video-video lucu perkenalan ala-ala bertahan hingga scroll down kesekian. Bahkan hingga timeline twitter, ramai dengan hastag dan menfess yang masih membicarakan tentang maba.


Rasa-rasanya beberapa minggu kemarin semua itu menuntut kita untuk mewajarkannya. Karena memang, kehidupan di perguruan tinggi menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap siswa yang baru saja menyelesaikan 12 tahunnya untuk bersekolah. Sembari menyiapkan segala penugasan untuk turut memeriahkan kegiatan tersebut, berandai-andai –untuk menjadi mahasiswa yang seperti apa mereka nanti –tak kalah dalam meramaikan pikiran setiap mahasiswa baru. Bagaimana seharusnya aku menyandang gelar maha ini?




Tentu saja setiap orang memiliki pilihannya masing-masing untuk melakukan yang terbaik, agar kehidupan kuliahnya nanti bisa menjadi sejarah yang tak pernah terlupakan untuk dirinya sendiri di masa yang akan datang. Beberapa dari mereka ada yang memilih aktif di kegiatan non akademik untuk meningkatkan softskill, dengan bergabung bersama para pencari pengalaman dan relasi baru. Sedangkan, beberapa yang lain ingin fokus mencetak nilai akademik yang tinggi, demi IPK Cumlaude yang diagung-agungkan oleh hampir setiap kaum akademisi.


Nah, diantara banyaknya pilihan-pilihan yang menggiurkan, kepanitiaan dan organisasi terbukti berhasil menjadi sumber dilematis bagi mereka yang tak ingin hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu, alias mahasiswa yang hanya kuliah pulang kuliah pulang. Untuk itu, Senarai kali ini hadir dengan harapan bisa menjadi jawaban yang mampu meredakan dilematisasi dari calon-calon aktivis dalam menjemput kehidupan kuliah yang seharusnya seru.


1. Kepanitiaan

Hal yang paling membuat kepanitiaan ini berbeda dari organisasi adalah masa keterikatannya. Ketika kalian memilih untuk bergabung dengan sebuah kepanitiaan, kalian hanya terikat selama tujuan kepanitiaan itu selesai. Misalnya nih, kalian mengikuti sebuah kepanitiaan acara seminar. Setelah seminar tersebut berhasil dilaksanakan, tugas kalian dalam acara tersebut sudah selesai. Tapi, tidak dengan relasinya Pai. Saat kalian bergabung dengan sebuah kepanitiaan, kalian bisa memperluas dan membangun relasi dengan orang-orang baru. Bukan hanya dengan teman dari jurusan atau fakultas yang sama, tapi bahkan bisa dari universitas ataupun kota yang berbeda. Semakin besar acara yang menjadi tujuan sebuah kepanitiaan, akan semakin luas juga relasi yang bisa kita bangun. Begitu juga dengan durasi. Semakin besar acaranya, semakin besar juga waktu yang dibutuhkan bagi sebuah kepanitiaan untuk mempersiapkannya. Biasanya sebuah kepanitiaan memiliki jangka waktu untuk satu bulan, tiga bulan, atau paling lama 6 bulan.


Pada umunya sebuah kepanitiaan memiliki berbagai macam divisi yang bisa menjadi wadah untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Bagi kalian yang lebih suka menjadi konseptor, divisi acara bisa menjadi wadah yang tepat untuk mempertemukan kalian dengan konseptor-konseptor lain sehingga bisa saling bertukar pikiran. Bagi kalian yang suka dan jago dalam bidang desain grafis, ada divisi Publikasi, Desain, dan Dekorasi yang siap memberikan ilmu baru. Selain dua divisi tersebut masih ada divisi-divisi lain yang sering dibutuhkan dalam sebuah acara, seperti humas, logistik, sponsorship, dan masih banyak lagi.


Kepanitiaan ini sangat cocok diikuti oleh kalian yang tidak suka terikat terlalu lama dengan sebuah tanggung jawab dan cepat bosan dengan rutinitas yang hanya bergerak di sebuah bidang. Setelah menyelesaikan sebuah kepanitiaan, kalian bisa mencari kepanitiaan baru atau bisa memilih untuk melakukan aktivitas lain. Kepanitiaan ini juga bisa menjadi alternatif, saat kalian belum bisa menemukan organisasi apa yang sebenarnya ingin kalian ikuti. Selain itu, kepanitiaan juga bisa menjadi wadah bagi kalian untuk lebih mengenali apa sebenarnya bakat dan minat diri kalian sendiri.

2. Organisasi

Ketika berbicara mengenai organisasi, tentu saja kita akan bersinggungan dengan sebuah durasi yang mengikat para anggotanya untuk bergabung. Pada umumnya organisasi mewajibkan anggotanya untuk bergabung selama satu sampai tiga tahun. Selain itu, yang menjadi wajib untuk dibahas saat berbicara mengenai organisasi kampus adalah klasifikasinya.


Dalam sebuah perguruan tinggi ada dua tingkatan bagi organisasi kampus, yaitu tingkat universitas, yang anggotanya terdiri dari berbagai fakultas, dan tingkat fakultas, yang anggotanya terdiri dari berbagai jurusan dari fakultas tersebut. Nah, di kedua tingkatan organisasi kampus itu, ada berbagai macam organisasi mahasiswa. Karna kampus dikenal sebagai miniatur negara, ada beberapa lembaga trias politika yang berperan penting dalam kedaulatan perkuliahan. Yang pertama adalah lembaga eksekutif, atau yang biasanya disebut sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). BEM ini yang bertugas untuk mejalankan program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas bagi mahasiswa baik tingkat fakultas dan universitas. Kemudian yang kedua adalah lembaga legislatif, atau yang biasa disebut sebagai Senat Mahasiswa. Tugas Senat ini tentu saja mirip dengan DPR yang ada di negara kita, yaitu mengawasi kinerja lembaga eksekutif dan menampung aspirasi masyarakat kampus. Seperti trias politika yang ada pada sebuah negara, beberapa kampus juga ada yang memiliki lembaga yudikatif yang biasa disebut dengan mahkamah mahasiswa, mahkamah ini berfungsi untuk menjalankan fungsi yudikatif dalam kehidupan kampus.


Seperti yang telah dijelaskan, universitas dan fakultas memiliki BEM, Senat Mahasiswa, dan Mahkamah Mahasiswa. Sedangkan di tingkat jurusan ada Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi (HMJ/HMPS) yang berfungsi untuk menampung aspirasi mahasiswa jurusan. Selain lembaga-lembaga tersebut, kampus juga memiliki organisasi yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan minat dan bakat para mahasiswa. Organisasi ini biasa disebut dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Setiap kampus juga memiliki berbagai macam UKM, mulai dari UKM dalam bidang kesenian, riset, olahraga, bahkan UKM yang bergerak dalam bidang sosial. UKM ini juga ada yang di tingkat universitas dan juga tingkat fakultas. Disamping itu, beberapa fakultas juga memiliki komunitas yang biasanya disebut Badan Semi Otonom (BSO). BSO ini tidak jauh berbeda dengan UKM, biasanya BSO ini belum berdiri sendiri karna masih berada dibawah campur tangan sebuah bidang dalam BEM.


Baik Kepanitiaan atau Organisasi tentu saja keduanya bisa menjadi pilihan yang tepat bagi setiap insan yang mencoba untuk menjadi mahasiswa yang tidak hanya aktif dalam bidang akademik. Keduanya akan sangat worth it untuk menjadi wadah dalam mengembangkan potensi kita dalam kehidupan kampus. Pastikan apa yang sebenarnya kita butuhkan untuk mendukung peningkatan kualitas diri. Karna title 'Mahasiswa' tidak akan selamanya melekat pada diri kita Pai. Barangsiapa yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik, pasti bisa mencetak sejarah yang tak kalah baik bagi diri kita di masa yang akan datang. Good Luck Pai!

Comments


Purbalingga Regency, Central Java, Indonesia

bottom of page