top of page

Ringkasan Pesan Kehidupan dari Norwegian Wood

  • Writer: Senarai
    Senarai
  • Feb 9, 2021
  • 6 min read

Updated: Feb 16, 2021

Aloha pai, welcome back!

Kali ini aku akan membahas mengenai sebuah novel legendaris yang selalu ada di setiap rekomendasi novel yang wajib dibaca remaja/manusia di umur 20 tahunan/mahasiswa sebelum lulus, dan sejenisnya. Yup, Ia adalah Norwegian Wood karya Haruki Murakami. Yuhuuuu!!


Kalian udah pada baca juga belum nih Pai?


Dulu saat aku belum membaca novelnya, aku kira setting of place dari novel ini adalah hutan di Norwegia yang penuh akan misteri. Ternyata setelah selesai ku baca, sama sekali bukan tentang hutan ataupun Norwegia HAHAHAHA


Jadi, judul novel ini diambil dari sebuah lagu favorit salah satu tokoh perempuan yang dipopulerkan oleh The Beatles, Pai. Lagunya ada beneran kok. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengarkannya atau bahkan juga menyukainya.


Norwegian Wood versi novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang mahasiswa Jepang bernama Toru Watanabe, dalam proses mendewasakan dirinya melalui beberapa pelajaran hidup. Cinta, persahabatan, hingga kesehatan mental menjadi topik hangat yang mewarnai alur cerita novel yang satu ini.


Ada banyak versi cover dari novel Norwegian Wood, mulai dari cover yang memiliki gambar jantung yang sedang dijepit oleh sumpit, ranting-ranting pohon lengkap dengan lingkaran merah dan latar putih seperti bendera Hinomaru atau bendera Jepang, hingga wajah wanita dengan berbagai versi yang berbeda. Kalo aku sendiri kebetulan mendapat kesempatan untuk membaca novel dengan cover seperti gambar di bawah ini nih



Sesuai dengan yang tertulis di covernya,

"Evocative, entertaining, sexy, and funny".

Pendapat dari Mas Omer Ali itu aku rasa sudah cukup mewakili apa yang aku rasakan selama menikmati novel ini. So, buat kalian yang penasaran cuss langsung aja baca novelnya. Karna kali ini Senarai hadir bukan untuk membahas keseluruhan ceritanya melainkan untuk memberikan beberapa kutipan yang cukup memorable, menampar, dan mungkin akan memberi sedikit pencerahan dalam menikmati kehidupan ini.


Scroll down to see the blood, sweat, and tears! HAHAHAHA


1. I don't know, it's stupid being 20, I'm just not ready. It feels weird. Like somebody's pushing me from behind." - Naoko

Gimana guys? Adakah yang sedang sangat relate dengan kutipan ini?

Yupsiie, sebenarnya bagiku menjadi 20 tahun bukanlah sesuatu yang menyenangkan atau sebaliknya. Siapa sih yang benar-benar siap? Mungkin hanya sepersekian persen remaja di dunia ini yang sudah sangat mempersiapkan fisik dan mentalnya untuk menghadapi umur ke-20.


Ini menjadi masa pertama kalinya dalam hidup, seseorang merasakan menjadi manusia yang sudah cukup dewasa untuk dikatakan sebagai anak-anak, tetapi masih terlalu muda untuk dikatakan sudah benar-benar dewasa. Biasanya seseorang dalam usia ini memiliki banyak sekali problematika hati dan logika yang terus berdebat mencari pembenaran sejati.


Tentang terus melakukan hobby yang dirasa percuma yang penting kita suka atau lebih banyak belajar buat mempertahankan IPK, tentang fokus memperbaiki diri agar mendapatkan jodoh yang baik juga atau mempertahankan hubungan yang udah lama karna udah terlanjur cinta, tentang resign dari kerjaan buat cari yang lebih menantang atau mempertahakan posisi sekarang karna masih nyaman. Banyak banget deh jenisnya, yang katanya sih baru permulaan buat menyambut kehidupan yang sebenarnyaa hayolo siap-siap WKWKW canda siap!


Intinya mah, menjadi manusia yang udah hidup selama 20 tahun di dunia ini pasti bukanlah sesuatu yang mudah dan kedepannya perjalanan masih sangat panjang jadi jangan pernah sekali-kali membiarkan hidup kalian berjalan secara percuma Pai. (Author sok bijak mode on).


Nikmati masa muda ini sebagai pemuda sejati yang seharusnya punya semangat tinggi dan kehausan akan ilmu yang akan menuntun kita buat terus berpikir biar nantinya awet muda. HIHIHI


2. Nobody likes being alone, I just hate to be dissapointed - Toru

Mblojomblo ayo merapaaaaat!!! HEHEHE

Ini kutipan favorit aku sih Pai, karna kalimat ini sangat tepat untuk menjawab pertanyaan "kok kamu masih jomblo aja sih?" HAHAHA


Setuju banget sama Mas Toru, sebenernya di dunia ini ngga ada yang suka kesepian, mereka memilih untuk sendiri bukan karna benar-benar ingin sendiri, tapi karna takut dikecewakan oleh orang yang mereka pilih. Hwaaaa tos dulu Mas Toru🙌


Menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi kepada seseorang seringkali berujung sakit hati. Belum lagi kalo akhirnya melahirkan iri karna membanding-bandingkan hubungan kita dengan orang lain baik disengaja maupun tanpa sengaja. Lebih parahnya lagi ketika iri itu membawa dengki. Ujungnya kita yang terlalu tinggi berharap jadi toxic dan kalo tetep dilanjutin toxic nya bisa nular ke hubungan kita yang awalnya baik-baik aja.


Padahal, mencintai itu bukan sesederhana kalimat saling menerima apa adanya. Kalo cuma nerima-nerima aja akhirnya memendam keinginan buat kasih saran terus-menerus, bakal enek juga. Mau mencoba memperbaiki tapi si pasangan merasa sudah baik sampai akhirnya selalu nolak, bakal kesel juga. Tapi kalo terlalu banyak nyaranin ngga baik juga. Ada lebih banyak masalah yang jauh lebih rumit dari itu, hingga pada akhirnya sebuah hubungan udah bukan urusan diantara dua orang itu aja. Karena semua pihak dan segala yang dilihat, didengar, dan dirasakan harus berusaha buat menjadi yang sewajarnya. Maka, bukankah lebih baik kita harus berhati-hati dalam memilih selagi masih ada kesempatan buat menentukan pilihan?


3. Just remember, life is a box of chocolate. You know how they’ve got these chocolate assortments, and you like some but you don’t like others? And you eat up all the ones you like, and the only ones left are the ones you don’t like so much? I always think about that when something painful comes up. ‘Now i just have to polish these off, and everything’ll be ok’. -Midori

Wah panjang banget yaa dan menjadi yang paling filosofis nih. Mungkin teman-teman juga pernah denger kalimat ini di film Forrest Gump atau Drama Korea Eulachacha Waikiki 2. Maknanya sama kok, singkatnya hidup itu bagaikan sekotak cokelat. Coba deh inget-inget, kalo kalian dapetin satu box cokelat dengan varian rasa yang berbeda, pasti yang akan kalian sisakan adalah cokelat yang benar-benar kalian ngga suka kan? Nah cokelat sisaan itu bisa diibaratkan sama proses kehidupan yang menyakitkan. Kita mungkin bisa beberapa kali menghindarinya, tapi pasti ada suatu waktu dimana kehidupan mempertemukan kita dengan sesuatu yang sangat ingin kita hindari itu.


Kalo menurut Mbak Midori, kita hanya perlu membereskannya dan semua akan baik-baik saja. Jadi, kalo suatu saat nanti tanpa diduga kita kena sial karna ngga bisa menghindarinya, just stay calm! Karna menjadi sial itu ngga ada yang direncanain tapi semua orang akan tetap mengalaminya. Hidup tanpa kesialan juga pasti akan terasa hambar kan? Hampir mirip sama makna dari Roda kehidupan yang terus berputar, kadang kita di bawah dan kadang kita juga bisa di bawahnya lagi WKWKWKW


4. What makes us the most normal is knowing that we're not normal. - Reiko

Sungguh kutipan yang ini sangat amat relate untuk dibaca di tengah dunia yang selalu terkotak-kotakan ini. Sadar ngga sadar selama ini, manusia selalu mencari indikasi yang paling tepat untuk dijadikan sebagai acuan normal, sampai akhirnya dunia terkotak-kotakan dan itu pun sudah dianggap sebagai hal yang wajar bagi beberapa orang.


Ada manusia introvert dan ekstrovert, ada para PNS dan non-PNS, ada mahasiswa yang ketika udah diterima pun masih dikotak-kotakkan sebagai mahasiswa SNMPTN, SBMPTN, dan UMPTN, serta masih banyak kotak-kotak lain yang kalo dipikir-pikir sebenarnya sangat mempengaruhi "The way people treat you." atau cara orang lain dalam memperlakukan manusia-manusia di setiap kotaknya. Padahal karakter manusia tidak sesederhana itu. Manusia memang begitu kompleks tetapi untuk memanusiakan manusia juga tidak sekompleks permasalahan kotak-mengkotakkan. Cukup saling menghargai dan menghormati siapapun mereka, darimanapun mereka berasal, dan apa jabatan mereka.


Ketika dunia menganggap siklus kehidupan yang paling normal adalah lahir-tumbuh besar-sekolah-kuliah-bekerja-menikah-memiliki anak dan cucu-menua-kemudian meninggal, lalu bagaimana dengan teman-teman kita yang lebih memilih untuk bekerja langsung setelah lulus sekolah karena berbagai macam pertimbangan? Bukankah itu juga masih bisa dianggap sebagai kehidupan yang paling normal?


Contoh lain ketika seorang perempuan mencari pasangan hidup, akan dianggap wajar ketika mereka cukup mencari laki-laki yang mapan. Tapi bukankah saat ini mencari laki-laki yang mapan, pintar, sholeh, ganteng, juga masih menjadi kriteria minimal yang masih bisa dianggap wajar?


Seperti kata Mbak Reiko, yang membuat kita menjadi manusia yang paling normal adalah dengan menyadari bahwa sebenarnya kita juga tidak benar-benar normal.


5. What a terrible thing it is to wound someone you really care for and to do it so unconsciously. - Toru

Kembali lagi dengan Mas Toru yang suka bener kalo ngomong HAHAHA


Terkadang, tanpa sadar kita bisa menyakiti hati orang yang benar-benar kita sayangi. Mungkin kita merasa kita sudah memberikan yang terbaik untuk mereka padahal yang terbaik menurut kita belum tentu baik bagi mereka. Itu adalah hal yang mengerikan ketika kita belum bisa benar-benar menyadarinya.


Kemudian, hal yang baik itu juga terkadang justru menempatkan mereka ke dalam suatu posisi yang serba salah. Contohnya nih Pai, ketika kamu menyukai seseorang kamu akan memberikan segala yang bisa kamu berikan kepada orang itu. Kamu merasa melakukan itu adalah hal yang baik karna akan membuat dia merasa dicintai. Padahal, dicintai juga tidak semudah itu. Dia bisa saja merasa buruk karena tidak dapat membalas kebaikanmu. Ketika suatu saat dia bisa membalas dengan kebaikan serupa pun, ia akan merasa kurang karna dia tahu kamu melakukan itu dengan hati sedangkan dia tidak bisa memberikan hatinya buat kamu. Semakin banyak kamu berbuat baik kepadanya, tanpa kamu sadari dia juga semakin merasa buruk.


Katanya kamu hanya ingin mengekspresikan perasaanmu bukan malah membuatnya bingung. Nyatanya dia benar-benar bingung. Katanya kamu hanya ingin dia tahu bukan untuk memaksakan hatinya dan mengusik kehidupannya. Nyatanya tak jarang ia memaksa hatinya untuk mencoba realistis dan akhirnya semua itu bisa mengusik kehidupannya. Mengerikan bukan?


Dari kelima kutipan di atas memang belum semuanya mampu untuk mewakili kita dalam mengekspresikan kehidupan yang ternyata benar-benar kompleks. Namun aku berharap, Senarai kali ini bisa sedikit memberikan wawasan, membuatmu penasaran, membangkitkan minat bacamu, atau at least membuatmu berkata "oh iya juga" HEHEHE. Thank you Pai, udah baca sampai sejauh ini. Have a nice day!

Comments


Purbalingga Regency, Central Java, Indonesia

bottom of page