top of page

Seni Hidup Bahagia dengan Prinsip Ikigai

  • Writer: Senarai
    Senarai
  • Feb 23, 2021
  • 5 min read

Hi Pai!

Cuaca yang ngga tentu gini, bikin kita males keluar rumah yaa? Tapi semoga kalian tetap bisa produktif di rumah.


Berbicara mengenai produktif seringkali membuat kita berpikir sebenernya kita hidup di dunia ini tuh untuk apa sih? Untuk menjadi manusia sibuk? Atau untuk menikmati hidup?


Di dunia saat ini, sebenarnya masih banyak manusia yang belum benar-benar memaknai kehidupannya. Seringkali kita dibutakan oleh rutinitas sehingga dalam mengerjakan segala sesuatu hanya mengikuti arus yang sebenarnya bukan rutinitas yang benar-benar kita inginkan dan masih bisa kita ubah. Nah, karya yang ditulis oleh sepasang sahabat yang berasal dari Amerika dan Jepang yang akan dibahas ini, terbukti mampu menampar beberapa orang yang sedang hilang arah lho Pai!





Berasal dari bahasa Jepang, Ikigai dapat diartikan sebagai nilai kehidupan. Prinsip Ikigai juga sering disebut sebagau seni hidup untuk mencapai kebahagiaan dan kesehatan agar dapat hidup lebih lama di dunia. Buku ini menceritakan tentang orang-orang yang hidup di Okinawa, Jepang, sebagai salah satu tempat dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia.





Singkatnya, Ikigai tertuang dalam sebuah diagram di atas yang memiliki 4 irisan tentang apa yang dicari oleh setiap manusia yang hidup di dunia ini. 4 irisan tersebut terdiri dari:


1. Passion

Berdasarkan dari irisan di atas, passion bisa ditemukan ketika kita bisa menemukan apa yg kita suka dan kita memang mampu melakukannya.


2. Profession

Sedangkan profession, atau bisa dikatakan pekerjaan yang tepat, biasanya akan kita dapatkan ketika kita memang mampu melakukannya dan kita pantas untuk mendapatkan bayaran.


3. Vocation

Nah untuk irisan ini maksudnya, sesuatu bisa dikatakan sebagai vocation atau bakat ketika kita bisa melakukannya karena ada yang membutuhkan dan kita pantas dibayar untuk itu.


4. Mission

Yang terakhir adalah misi yang akan dapat berjalan ketika kita suka untuk melakukan sesuatu dan sesuatu itu dibutuhkan oleh orang lain.


Untuk mempermudah memahaminya, mari terapkan keempat irisan tadi kepada seseorang yang suka menulis sebagai contoh. Ketika seseorang suka menulis dan ia memang mampu untuk melakukannya, ketika itu pula ia menemukan passionnya. Kemudian, orang tersebut akan mengasah kemampuannya sehingga ia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai penulis. Setelah itu, bakatnya mampu membuat dirinya berhasil menerbitkan tulisannya dan mendapatkan royalti dari penjualan karyanya. Pada akhirnya, ia terus menulis dan menyebarkan tulisannya untuk memenuhi misi dalam menebar kebermanfaatan dan menginspirasi banyak orang.


Gimana Pai? Membacanya saja ikut bahagia kan? Yup, keempat irisan itu adalah elemen dari Prinsip Ikigai. Artinya hidup akan lebih menyenangkan ketika keempat elemen itu berhasil kita dapatkan untuk kebahagiaan yang sebenarnya.


Tapi tenang Pai, bagi yang belum bisa menemukan jangan khawatir. Karna dalam buku Ikigai ini, penulis juga menekankan bahwa saat ini belum tentu setiap orang hidup dengan Ikigai yang sudah mereka temukan. Untuk mendapatkan keempat elemen itu, kita pasti harus melewati proses pencarian. Pada intinya setiap manusia yang hidup di dunia ini sedang bersama-sama mencari makna hidup itu sendiri.


Poin-poin yang dituliskan dengan sangat rapi membuat buku Ikigai ini dapat menjadi pedoman bagi kita dalam mencari ikigai kita sendiri. Kita hanya perlu sadar dan tidak membuang-buang waktu lebih lama lagi untuk menunda.


Buku ini terdiri dari 9 bab lengkap dengan kesimpulan di akhir. Nah, kali ini saatnya membahas tentang seni yang dapat kita terapkan untuk mendapatkan kebahagiaan berdasarkan rangkuman yang terdapat dalam buku Ikigai. Yuk, simak senarai di bawah!


1. Stay active, dont retire!

Di poin pertama ini, kita diajak untuk tidak pernah benar-benar berhenti melakukan sesuatu yang bermanfaat meski semakin menua dan sudah memasuki usia pensiun. Seperti orang-orang di Okinawa yang berusaha untuk tetap bergerak meski umur mereka sudah mencapai 80 bahkan 100 tahun, kita juga bisa mulai melakukannya lho! Mereka biasanya berkebun, menanam tanaman untuk kebutuhan makan mereka sendiri, dan mereka selalu meneguhkan prinsip untuk sebisa mungkin menghindari keadaan yang membuat mereka menjadi beban bagi anak-anak mereka. Keren kan?


2. Take it slow!

Kita semua paham, bahwa terburu-buru sangat mempengaruhi kualitas dari apa yang kita kerjakan dalam hidup. Seperti pepatah yang mengatakan "Walk slowly and you will go far" atau mungkin kita lebih mengenal istilah dalam bahasa jawa "Alon-alon sing penting kelakon" yang memiliki arti pelan-pelan saja asalkan kita dapat menyelesaikannya. Dalam mencari Ikigai, buku ini mengajak kita untuk menerapkan prinsip tersebut. Karena dalam mencari makna kehidupan, kita tidak bisa terburu-buru untuk dapat benar-benar memahami kehidupan kita.


3. Don’t fill your stomach!

Kali ini, kita diajak untuk menerapkan prinsip 80% ketika makan. Artinya, kita akan berhenti makan ketika sudah merasa 80% perut kita sudah terisi atau kenyang. Ini juga berlaku untuk tidak melanjutkan memakan cemilan setelah makan. Prinsip ini dipercaya bisa membantu kita untuk hidup sehat dan hidup lebih lama.


4. Surround yourself with good friends

Sesuai dengan sebuah kutipan "Ketika kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita juga akan mendapatkan aroma harumnya". Memiliki teman yang baik tentunya akan mendukung kita untuk menjadi baik, karena pengaruh lingkungan yang positif. Teman juga bisa menjadi obat terbaik ketika kita sedih dan terluka. Dengan dikelilingi teman-teman yang baik, kita bisa saling berbagi hal positif dan belajar banyak hal baru.


5. Get in shape for your next birthday

Prinsip ini mengingatkan kita untuk sering menggerakkan tubuh alias memperbanyak olahraga, agar kita bisa bertahan sampai ulang tahun berikutnya. Ketika setiap hari kita menerapkan prinsip ini, maka kita akan menjadi pribadi yang sehat dan mengurangi resiko untuk terkena penyakit. Bahkan, di buku ini ada beberapa cara untuk melakukan yoga dan beberapa olahraga lain lho! Lengkap dengan ilustrasinya.


6. Smile

Kita bisa mendayung sambil minum air ketika tersenyum bukan? Karena selain membantu kita untuk dianggap sebagai orang yang ramah, senyun juga bisa menenangkan karna dapat menghasilkan hormon kebahagiaan seperti dopamin, endorfin, dan serotonin. Senyum itu terlalu disayangkan ketika tidak kita lakukan, karna ini adalah cara yang paling mudah dan murah.


7. Reconnect with nature

Singkatnya prinsip ini mengajak kita untuk bisa membangun hubungan mutualisme dengan alam. Seperti ketika menanam sayuran kita bisa makan dari hasil panennya dan melestarikan tanah, atau sesimpel menjaga alam dengan tidak membuang sampah sembarangan agar bumi ini aman untuk kita tinggali.


8. Give thanks

Prinsip yang satu ini tentu sudah tidak diragukan lagi, karna ketika kita lebih bersyukur atas apa yang kita miliki kita pasti akan merasa cukup dan bisa lebih menghargai siapapun dan apapun.


9. Live in the moment. Let it flow!

Berhenti menyesali masa lalu dan khawatir akan masa depan adalah kunci untuk menerapkan prinsip ini. Ketika kita bisa terus mengingatnya, kita akan benar-benar menikmati masa yang sekarang sedang kita lewati. Mungkin membaca memang mudah, tetapi untuk menghentikan overthinking itu sedikit sulit apalagi ketika kita memikirkan masa depan, iya ngga? Memikirkan masa depan tentu bukanlah hal yang negatif selagi tidak menganggu prodiktivitas kita.


Nah sebenarnya kita bisa mulai dari hal yang paling sederhana, seperti mengurangi multitasking. Seperti yang dijelaskan di dalam buku ini, multitasking bukanlah sesuatu yang bisa kita banggakan, karna pada akhirnya kita hanya akan mendapatkan sekian persen nikmat yang dapat kita rasakan dari masing-masing kegiatan yang kita lakukan. Contoh kecilnya adalah ketika kita menonton tv sambil makan. Saat menikmati makanan enak kita tidak benar-benar bisa menikmati acaranya begitu juga sebaliknya, saat kita fokus kepada acaranya, makanan enaknya telah kita habiskan. Ini baru salah satu contoh kecil dari multitasking, bisa dibayangkan bagaimana ruginya kita ketika melakukan sesuatu yang lebih penting dengan multitasking?


10. Follow your Ikigai

Saat semua cara yang telah disebutkan sudah kita lakukan, harapannya ikigai sudah berhasil kita temukan. Setiap manusia pasti punya bakat terpendam yang unik dan bisa memberikan semangat kepada kita untuk menjalani hari-hari serta mengarahkan kita untuk saling berbagi yang terbaik sampai kita benar-benar harus meninggalkan dunia ini. Lalu bagaimana dengan yang belum? Of course, we have to discover it! Karna sejatinya kita memiliki banyak waktu untuk mencarinya, hanya saja terkadang kita belum benar-benar mencari dengan sepenuh hati.


Itu dia Pai seni hidup yang dapat membantu kita untuk menemukan kebahagiaan sejati. Dari buku ini kita juga bisa melihat, bahwa hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap manusia bisa benar-benar hidup dengan ikigai mereka sendiri di jalan yang mereka pilih sendiri. Semoga bermanfaat yaa dan aku harap ini juga bisa membantu kamu dalam menemukai Ikigaimu sendiri!

 
 
 

Commentaires


Purbalingga Regency, Central Java, Indonesia

bottom of page